Nusantara Fund adalah inisiatif bersama AMAN – KPA – WALHI. Pendanaan Langsung Nusantara Fund berakar pada upaya dan inisiatif kolektif langsung dari Komunitas Lokal/ Kelompok Lokal / Organisasi Rakyat tingkat tapak (Masyarakat Adat, Petani, Nelayan, Perempuan, Generasi Muda, dll), Pendanaan Langsung Nusantara Fund diharapkan dapat menjawab permasalahan, urgensi, kebutuhan, dan situasi unik masing-masing Masyarakat Adat & Komunitas Lokal, sehingga dukungan pendanaan ini dapat bermanfaat secara langsung hingga tingkat tapak.
“Dukungan Pendanaan Langsung Nusantara Fund diharapkan dapat menjadi pemantik untuk memperkuat, memperluas, dan memperbesar gerakan kolektif Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal sang #PelindungNusantara.”
Untuk jangka panjang, capaian dari gerakan kolektif para penerima Pendanaan Langsung Nusantara Fund yang tersebar pada lima target Nusantara Fund akan memberikan dampak langsung pada setidaknya 30 juta orang atau setidaknya 11% dari total penduduk Indonesia dan berdampak pada 30 juta hektar hutan dan lahan atau 1/6 dari total luas daratan Indonesia. Berikut lima target jangka panjang Nusantara Fund:
TARGET 1 Peningkatan pemetaan Wilayah Adat, Wilayah Kelola Rakyat, dan Lokasi Prioritas Reforma Agraria dari yang saat ini telah dipetakan 20 juta hektar.
TARGET 2 Perlindungan, penguatan hak dan pengakuan wilayah adat seluas 7,8 juta hektar untuk mendapatkan perlindungan dan pengakuan dari pemerintah.
TARGET 3 Rehabilitasi dan restorasi 3,5 juta hektar wilayah MAKL.
TARGET 4 Terwujudnya berbagai model produksi, distribusi dan konsumsi yang berkeadilan dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip MAKL.
TARGET 5 Pembentukan pusat-pusat “Pendidikan Rakyat” yang berfungsi untuk merevitalisasi, memulihkan, berinovasi dan berkolaborasi untuk meningkatkan kapasitas, kualitas pengetahuan dan keterampilan MAKL dalam mempertahankan, melindungi dan mengelola tanah, wilayah, dan sumber daya mereka
Kenegerian Terusan Menerima Pendanaan Langsung Dari Nusantara Fund untuk Kelompok Usaha Milik Masyarakat Adat (KUMMA) RISBE. KUMMA RISBE lolos bersama 76 Kelompok Unit usaha lain se-Indonesia.
KUMMA RISBE ini bergerak di unit usaha Madu Kelulut/Trigona yang
melibatkan lima pria adat di Kengerian Terusan. Perlibatan Kaum Laki-laki adat ini bertujuan untuk mengurangi pembalakan liar, dan kelima laki-laki adat ini merupakan pekerja pembalakan di wilayah adat Kenegerian Terusan. Dengan unit usaha Madu Kelulut ini akan memberikan nilai perekonomian alternatif lain bagi anggota KUMMA.
Senin, 05 Februari 2024, KUMMA RISBE langsung memesan sarang kelulut/trigona dan di bawa ke Komunitas Adat Terusan dengan menggunakan Perahu, karena jalur transportasi satu-satunya adalah perahu.
Saat ini tiga puluh sarang madu Kelulut sudah berada di Kenegerian Terusan, semua Anggota Kelompok Bergotong royong menempatkan sarang kelulut di Lokasi yang sudah di sepakati.
selain madu kelulut KUMMA RISBE ini juga membudidayakan Jahe yang di kelola oleh kaum perempuan adat dengan beranggotakan 6 orang dengan luas lahan penanaman setengah hektar.
https://aman.or.id/news/read/pengumuman-penerima-pendanaan-langsung-nusantara-fund-siklus-1-tahun-2023